Polresta Pati Sosialisasikan Penyuluhan Hukum Dalam Bentuk Workshop Bertema “Optimalisasi Peran Forum Osis

PATI, Kompasnewsjateng.com – Seksi Hukum (Sikum) Polresta Pati melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum dalam bentuk workshop bertema “Optimalisasi Peran Forum OSIS untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan Jenjang SMA/SMK/MA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Tahun 2025”, bertempat di Aula Timur Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III kabupaten Pati Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025) pukul 08.30 WIB hingga selesai.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Polresta Pati dan Dinas Pendidikan Wilayah III yang meliputi Kabupaten Pati, Kudus, dan Rembang, sebagai wujud sinergi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasi SMA/SLB Amirul Mahfud Hariyanto, SE MM, Kasi SMK Tarmuji, S.H., para Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB, Ketua MKKS, serta perwakilan Forum OSIS dari berbagai sekolah negeri maupun swasta.

Kapolresta Pati melalui Kasi Hukum Polresta Pati IPDA Wiji Sari didampingi PS. Kasubsi Luhkum AIPTU Yayuk Supriyati dan Bamin Sikum AIPTU Gembong Budi hadir sebagai narasumber utama yang membawakan materi mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah. Materi yang disampaikan menekankan pentingnya peran OSIS sebagai pelopor dalam menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun sosial.

IPDA Wiji Sari menjelaskan bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari penganiayaan, perundungan, pengucilan, hingga penyebaran rumor atau panggilan yang bersifat menghina. “Remaja harus memahami bahwa setiap tindakan kekerasan, sekecil apapun, dapat berujung pada pelanggaran hukum. Oleh karena itu, penting untuk membangun kesadaran hukum sejak dini di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Selain siswa, peran guru dan tenaga pendidik juga menjadi faktor penting dalam pencegahan kekerasan. Guru diharapkan dapat menjadi pengawas aktif, membangun komunikasi yang terbuka dengan siswa, serta cepat merespons apabila terjadi indikasi kekerasan atau perundungan di sekolah. Upaya ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya saling menghargai dan menjaga keharmonisan antar warga sekolah.

Lebih lanjut, sekolah diimbau untuk membentuk pionir penggerak anti kekerasan melalui kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, maupun forum pelajar lainnya. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi lingkungan yang aman, ramah anak, dan berkarakter tanpa kekerasan.

Melalui kegiatan ini, Polresta Pati berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Satuan Pendidikan Aman dan Nyaman dengan memperkuat literasi hukum di kalangan pelajar. “Sosialisasi hukum seperti ini akan terus kami dorong agar pelajar mampu menjadi generasi yang sadar hukum dan anti kekerasan,” tandas IPDA Wiji Sari. ( is )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *