PATI, Kompasnewsjateng.com – Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Pati saat ini dinilai oleh anggota DPRD Pati, Didin Syafruddin karena minimnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah para pencari kerja yang terus melonjak tiap tahunnya.
Sebab, jumlah lulusan sekolah baik dari tingkat SMA dan sarjana setiap tahunnya cukup besar. Sayangnya, kondisi yang demikian tidak dibarengi dengan jumlah lowongan kerja yang terbatas.
Bahkan, pemerintah melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dengan program pelatihan kerja juga dinilai Didin tak mampu menampung para lulusan sarjana.
Didin lantas mendorong agar anak-anak muda, khususnya yang baru lulus sekolah atau kuliah agar lebih kreatif dalam menciptakan lapangan kerja sendiri.
Apalagi didukung dengan kemajuan teknologi. Politisi dari Partai Nasdem ini menilai harus bisa dimanfaatlan oleh anak-anak muda.
“Saya berharap freshgraduate bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Jadi mereka setelah fokus ke pendidikan, tidak semuanya bisa masuk juga ke swasta,” pinta Didin.
Anggota dewan dari Kecamatan Trangkil ini juga menghimbau kepada anak muda agar tidak tergiur untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Menurutnya, itu adalah cita-cita kuno lantaran di zaman sekarang, pemerintah mulai membatasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS.
“Menurut saya untuk freshgraduate memang satu-satunya pintu untuk bekerja di pemerintahan adalah dengan CPNS. Soalnya kalau PPPK cenderung untuk yang sudah ada pengabdian,” imbuhnya.
Begitupun dengan untuk sarjana pendidikan. Didin berharap, mereka tidak terlalu mengejar cita-cita menjadi seorang guru. Jikapun kemampuan mereka memang di bidang pendidikan. Didin memberikan saran agar mereka bisa membuat Bimbingan Belajar atau Bimbel sendiri.
Dikatakan, realita yang terjadi saat ini memang banyak sarjana muda terkesan gengsi untuk bekerja jika tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Stigma inilah, yang diharapkan oleh Didin dapat dikurangi oleh sarjana baru atau freshgraduate. (is/adv)