PATI, Kompasnewsjateng.com – Program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah pusat yang telah diluncurkan sejak 10 Februari 2025 dinilai belum berjalan maksimal di Kabupaten Pati. Hal ini disampaikan oleh Endah Sri Wahyuningati, Anggota DPRD Pati dari Komisi D, saat ditemui di Ruang Paripurna DPRD Pati.
Ning mengungkapkan, berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) di dua puskesmas pada 10 April 2025 lalu, pelaksanaan program tersebut masih belum optimal.
Ia menekankan perlunya inovasi dari pihak puskesmas dalam menyosialisasikan dan menjalankan program tersebut, salah satunya dengan pendekatan jemput bola.
“Harus ada inovasi, seperti bidan jemput bola, untuk memastikan masyarakat, terutama yang datang ke puskesmas, bisa mengakses layanan ini,” jelasnya.
Selain itu, Ning menyoroti kendala pendaftaran online yang dinilai membingungkan masyarakat. Ia menyarankan agar disediakan juga pendaftaran manual sebagai alternatif.
“Banyak masyarakat yang bingung dengan pendaftaran online. Kami menyarankan agar ada pendaftaran manual sebagai data pendamping,” ucapnya.
Program Cek Kesehatan Gratis ini juga menyasar anak-anak usia 7 hingga 17 tahun. Endah berharap, dengan pelaksanaan yang lebih baik, program ini dapat mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia.
“Semoga dengan adanya program ini, Indonesia menuju Generasi Emas segera terwujud,” tegasnya.
Pemerintah daerah dan dinas terkait diharapkan segera menindaklanjuti masukan ini agar program tersebut dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pati. (is/adv)
