PATI, Kompasnewsjateng.com – Banjir sampai saat ini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk segera melakukan penanganan. Sebab, banjir yang hampir terjadi setiap tahun sangat merugikan perekonomian masyarakat yang terdampak.
Salah satu usulan dalam menangani masalah ini datang dari wakil ketua I DPRD Pati, Hardi. Ia mengusulkan untuk dibuatkan embung di sekitar Kecamatan Winong dan Kecamatan Tambakromo.
Sebab menurut Hardi, hujan deras yang terjadi di Kecamatan Winong tepatnya di Desa Godo dan Desa Gunungpanti mengakkibatkan limpasan air menggenagi Desa Sinomwidodo, Desa Angkatan Lor, dan Desa Angkatan Kidul di Kecamatan Tambakromo.
Dikatakan, Banjir di di ketiga desa tersebut selalu terjadi tiap tahun dan pencegahannya harus dibuatkan embung untuk menampung debit air tiap kali terjadi hujan deras
“Jadi harus dibuat embung di daerah Sinomwidodo, karena itu untuk meminimalisir air dari curah hujan yang tinggi,”ucapnya
Menurutnya, Penyebab banjir karena hujan lebat dan menyebabkan tanggul jebol, sehingga air langsung masuk ke pemukiman warga
“Hujan lebat, dan tanggul tidak bisa menahan debit air, sehingga sering terjadi bencana banjir,”kata Hardi
Hardi juga mencontohkan seperti di wilayah Kecamatan Jakenan yang saat ini sudah ada embung. Menurutnya, ketika hujan turun maka air yang mengalir tidak terlalu banyak dan langsung masuk ke pemukiman warga
“Wakil Menteri Pertanian juga sudah datang dan dimintai bantuan embung dan tanggul, dan nanti ketika air turun bisa langsung masuk ke embung,”ujarnya
Politisi Partai Gerindra itu juga menyinggung soal hutan di pegunungan kendeng yang gundul. Hal itu sangat mempengaruhi terjadinya banjir saat hujan turun
“Seharusnya di pegunungan kendeng ada tanaman jati atau mahoni untuk menyerap air, karena banjir juga sering terjadi di Kayen dan Sukolilo,” tutup pria asal Kayen itu. (is/adv)
